Kabar menggembirakan datang dari Tanah Papua, di mana seekor hewan langka jenis Ekidna moncong panjang Attenborough (Zaglossus attenboroughi) berhasil diidentifikasi melalui kamera jebak yang dipasang oleh tim peneliti gabungan dari Universitas Cenderawasih dan lembaga konservasi internasional. Penemuan kembali hewan langka yang sebelumnya dianggap punah atau sangat jarang terlihat ini memberikan harapan baru bagi upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Papua. Identifikasi visual ini terjadi pada Selasa, 6 Mei 2025, di kawasan Pegunungan Cyclops, Jayapura, setelah tim peneliti melakukan pemantauan intensif selama beberapa bulan terakhir.
Ekidna moncong panjang Attenborough merupakan salah satu spesies hewan langka yang sangat unik dan endemik di Papua. Hewan ini memiliki ciri khas berupa moncong panjang yang digunakan untuk mencari makan berupa cacing tanah dan serangga, serta duri-duri di sekujur tubuhnya. Sebelumnya, keberadaan spesies ini sangat jarang terdokumentasikan, bahkan sempat dianggap punah oleh sebagian ahli karena minimnya penampakan dalam beberapa dekade terakhir. Penemuan kembali hewan langka ini membuktikan bahwa populasi kecilnya masih bertahan di habitat alaminya yang terpencil.
Ketua tim peneliti, Dr. Lukas Enembe dari Fakultas Biologi Universitas Cenderawasih, menyatakan kegembiraannya atas penemuan kembali hewan langka yang sangat penting bagi ekosistem Papua ini. “Ini adalah penemuan yang luar biasa dan memberikan harapan baru bagi upaya konservasi di Papua. Ekidna moncong panjang Attenborough adalah spesies yang sangat unik dan merupakan bagian tak tergantikan dari keanekaragaman hayati pulau ini,” ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan di Jayapura pada Rabu, 7 Mei 2025. Tim peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperkirakan populasi dan mempelajari perilaku hewan langka ini guna menyusun strategi konservasi yang efektif.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, Ir. Abepura Jaya, menyambut baik penemuan ini dan menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan upaya perlindungan terhadap hewan langka dan habitatnya di Papua. “Penemuan Ekidna moncong panjang Attenborough ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam Papua yang kaya akan keanekaragaman hayati yang unik,” katanya. BBKSDA Papua akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat adat dan lembaga penelitian, untuk memastikan kelangsungan hidup spesies langka ini di masa depan. Penemuan ini menjadi bukti bahwa kekayaan alam Papua masih menyimpan banyak kejutan dan perlu upaya konservasi yang berkelanjutan.