Kasus pembunuhan berantai yang menggemparkan Banjarnegara akhirnya terungkap dengan ditemukannya total 12 jenazah korban. Serangkaian pembunuhan sadis ini didalangi oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45), seorang dukun pengganda uang, dan dibantu oleh dua tersangka lainnya. Peristiwa mengerikan ini terungkap berawal dari laporan orang hilang.
Kronologi bermula ketika seorang warga melaporkan kehilangan anggota keluarganya yang pergi menemui Mbah Slamet untuk tujuan penggandaan uang. Kecurigaan muncul karena korban tak kunjung kembali.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan Mbah Slamet. Dari keterangannya, terungkaplah praktik pembunuhan berantai yang telah dilakukannya sejak tahun 2020.
Modus operandi Mbah Slamet adalah menjanjikan penggandaan uang kepada para korban. Setelah korban menyerahkan sejumlah uang, pelaku kemudian mengeksekusi mereka dengan cara diracun menggunakan potasium sianida. Jenazah para korban kemudian dikubur di berbagai lokasi tersembunyi di sekitar rumah pelaku di Desa Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara.
Hingga saat ini, polisi telah berhasil menemukan 12 jenazah korban dari berbagai latar belakang. Sebagian besar korban berasal dari luar Banjarnegara dan datang dengan harapan mendapatkan kekayaan instan. Dua tersangka lain yang turut membantu Mbah Slamet dalam melancarkan aksinya juga berhasil diamankan.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyatakan bahwa kasus ini merupakan kejahatan yang sangat serius dan pihaknya akan mengusut tuntas hingga seluruh korban dan pelaku teridentifikasi. Motif utama pelaku adalah penipuan berkedok penggandaan uang yang berujung pada pembunuhan untuk menghilangkan jejak.
Kasus pembunuhan berantai di Banjarnegara ini menjadi pelajaran pahit bagi masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap praktik penggandaan uang yang tidak masuk akal. Polisi mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dan memiliki riwayat berhubungan dengan praktik penggandaan uang di wilayah Banjarnegara untuk segera melapor.
Proses hukum terhadap para pelaku akan terus berjalan untuk memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Pihak kepolisian terus melakukan pengembangan kasus untuk memastikan tidak ada korban atau pelaku lain yang terlibat. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dengan iming-iming kekayaan instan dan selalu berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang baru dikenal.
