Kabar duka kembali datang dari Tanah Papua. Seorang prajurit gugur dalam sebuah insiden penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Peristiwa tragis yang menyebabkan seorang prajurit gugur ini terjadi pada Senin sore, 14 April 2025, sekitar pukul 15.00 WIT.
Informasi yang dihimpun dari sumber terpercaya menyebutkan bahwa prajurit gugur tersebut adalah Prajurit Satu (Pratu) Anumerta Indra Wijaya, anggota Satuan Tugas (Satgas) Organik Yonif Raider 303/Setia Sampai Mati yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di wilayah tersebut. Kontak tembak antara anggota TNI dan KKB terjadi saat patroli rutin yang dilakukan oleh Satgas di sekitar Kampung Jenggereng, Distrik Gome. Dalam insiden tersebut, Pratu Anumerta Indra Wijaya mengalami luka tembak dan dinyatakan prajurit gugur setelah sempat mendapatkan pertolongan medis.
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Izak Pangemanan, M.Han., melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, S.IP., M.M., dalam keterangan persnya di Jayapura pada Senin malam, 14 April 2025, membenarkan adanya insiden penyerangan tersebut dan gugurnya seorang prajurit TNI. “Kami sangat berduka atas gugurnya salah satu prajurit terbaik kami, Pratu Anumerta Indra Wijaya, dalam melaksanakan tugas negara di Puncak Papua. Beliau gugur akibat serangan dari KKB saat sedang melaksanakan patroli rutin,” ujar Letkol Inf Candra Kurniawan.
Jenazah Pratu Anumerta Indra Wijaya rencananya akan dievakuasi ke Timika sebelum diterbangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan secara militer. Pihak Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan dan memastikan bahwa negara akan memberikan penghargaan yang setimpal atas pengorbanan prajurit gugur tersebut.
Aparat keamanan TNI-Polri di wilayah Puncak Papua akan terus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB yang bertanggung jawab atas serangan ini. Pihak TNI menegaskan tidak akan mundur dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memberikan rasa aman kepada masyarakat di Papua. Insiden ini menambah daftar panjang prajurit TNI yang gugur dalam menjalankan tugas di wilayah rawan konflik Papua.