Indonesia kembali menunjukkan taringnya di pasar global dengan udang vaname yang kini menjadi komoditas unggulan ekspor. Hal ini membuktikan besarnya potensi perikanan budidaya di Tanah Air. Dengan kondisi geografis yang mendukung dan iklim tropis yang ideal, budidaya udang vaname berkembang pesat di berbagai wilayah pesisir, seperti di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Menurut data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) per 21 Oktober 2025, nilai ekspor udang vaname Indonesia melonjak 25% dibandingkan tahun sebelumnya, menempatkan Indonesia di jajaran tiga besar produsen udang terbesar di dunia.
Keberhasilan ini tidak lepas dari adopsi teknologi modern oleh para pembudidaya. Petani udang kini banyak yang beralih ke sistem budidaya intensif dengan teknologi bioflok atau super intensive yang memungkinkan produksi yang lebih tinggi dan lebih efisien. Sistem ini juga lebih ramah lingkungan karena meminimalkan penggunaan air dan obat-obatan kimia. Potensi perikanan budidaya ini juga didukung oleh inovasi dari para peneliti. Di salah satu pusat penelitian di Jawa Barat, para ahli berhasil mengembangkan benih udang vaname yang lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki pertumbuhan lebih cepat. Pada hari Kamis, 23 Oktober, KKP mengadakan pelatihan bagi 150 pembudidaya udang dari seluruh Indonesia tentang cara menerapkan teknologi terbaru ini.
Untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan potensi perikanan budidaya ini, pemerintah juga memperketat pengawasan. KKP bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mencegah praktik penangkapan ikan ilegal dan memastikan bahwa budidaya udang dilakukan sesuai dengan standar lingkungan. Pada hari Senin, 27 Oktober, tim dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil menggagalkan pengiriman benih udang ilegal dari luar negeri di Pelabuhan Tanjung Priok. “Kami akan menindak tegas setiap pelaku yang mencoba memasukkan benih udang ilegal karena dapat membawa penyakit dan merusak ekosistem,” ujar Brigjen Pol. Budi Santoso dari Bareskrim Polri.
Potensi perikanan budidaya udang vaname juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Banyak desa pesisir yang semula hanya mengandalkan hasil tangkapan kini beralih menjadi pusat-pusat produksi udang. Lapangan kerja baru pun tercipta, mulai dari pembudidaya, pekerja pakan, hingga pengolah hasil panen. Dengan terus meningkatkan kualitas produk dan menjaga keberlanjutan, potensi perikanan budidaya udang vaname akan semakin kokoh dan menjadi motor penggerak ekonomi maritim Indonesia.
