Press "Enter" to skip to content

Motor Listrik yang Lebih Irit: Komparasi Biaya Listrik Antara Kompor dan Rice Cooker

Perkembangan teknologi kendaraan listrik, khususnya motor listrik, semakin memantapkan posisinya sebagai solusi transportasi yang ramah lingkungan dan ekonomis. Namun, seringkali masyarakat bertanya-tanya, seberapa iritkah motor listrik jika dibandingkan dengan penggunaan peralatan rumah tangga sehari-hari? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu dilakukan Komparasi Biaya Listrik secara mendalam, bukan hanya dengan kendaraan konvensional, tetapi bahkan dengan perangkat dapur seperti kompor induksi dan rice cooker. Hasilnya cukup mengejutkan: biaya operasional motor listrik per kilometer ternyata jauh lebih efisien dibandingkan biaya untuk memasak nasi atau bahkan sekadar memanaskan air menggunakan listrik. Studi ini penting untuk mengubah persepsi publik mengenai motor listrik.

Mari kita asumsikan beberapa data spesifik untuk melakukan Komparasi Biaya Listrik yang akurat. Kita ambil tarif dasar listrik rumah tangga nonsubsidi untuk golongan R-1/TR (daya 1.300 VA ke atas), yaitu sebesar Rp 1.444,70 per kilowatt hour (kWh), berdasarkan data per Oktober 2024. Kita akan membandingkan tiga skenario penggunaan:

Pertama, Motor Listrik. Motor listrik rata-rata memerlukan daya sekitar 4 hingga 5 kWh untuk menempuh jarak 100 kilometer. Kita ambil angka 5 kWh per 100 km. Maka, biaya listrik untuk menempuh 100 km adalah 5 kWh×Rp 1.444,70/kWh=Rp 7.223,50. Artinya, untuk jarak 1 kilometer, biaya yang dikeluarkan hanya sekitar Rp 72,24.

Kedua, Kompor Induksi. Kompor induksi rata-rata memiliki daya minimal 800 Watt (0,8 kW) saat digunakan untuk memasak dengan api sedang. Jika diasumsikan memasak harian (misalnya memanaskan lauk dan menggoreng) memakan waktu total 30 menit atau 0,5 jam, maka energi yang dikonsumsi adalah 0,8 kW×0,5 jam=0,4 kWh. Biaya listrik harian untuk memasak menjadi 0,4 kWh×Rp 1.444,70/kWh=Rp 577,88.

Ketiga, Rice Cooker. Sebuah rice cooker standar (kapasitas 1,8 liter) biasanya memerlukan daya sekitar 350 Watt (0,35 kW) untuk proses memasak yang memakan waktu sekitar 30 menit. Energi yang dikonsumsi untuk sekali memasak adalah 0,35 kW×0,5 jam=0,175 kWh. Biaya listriknya adalah 0,175 kWh×Rp 1.444,70/kWh=Rp 252,82. Perlu diingat, rice cooker juga memiliki mode penghangat (warming mode) dengan daya rendah (sekitar 50 Watt) yang terus menyala.

Dari Komparasi Biaya Listrik di atas, terlihat jelas bahwa biaya menjalankan motor listrik sejauh 1 kilometer (Rp 72,24) jauh lebih kecil dibandingkan biaya sekali memasak nasi dengan rice cooker (Rp 252,82) atau biaya memasak ringan dengan kompor induksi (Rp 577,88). Bahkan, jika kita mengalikan biaya rice cooker harian untuk memasak selama 30 hari (sekitar Rp 7.584,60), angkanya sudah melebihi biaya motor listrik untuk menempuh 100 kilometer. Kesimpulan dari Komparasi Biaya Listrik ini memberikan perspektif baru bagi konsumen. Motor listrik bukan hanya hemat energi, tetapi secara biaya operasional harian, ia menempatkan dirinya sebagai salah satu beban listrik rumah tangga yang paling rendah relatif terhadap manfaatnya. Hal ini menjadi argumen kuat bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik demi efisiensi finansial dan mendukung transisi energi yang lebih bersih.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org