Sebuah kisah haru datang dari pelosok Papua, di mana seorang suster dengan dedikasi tinggi membantu warga setempat melakukan barter makanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Video yang merekam momen tulus ini pun mendadak viral di media sosial, menyentuh hati jutaan warganet. Kisah haru ini menyoroti potret kehidupan di daerah terpencil dan semangat kemanusiaan yang tak lekang oleh waktu.
Insiden kisah haru ini melibatkan Suster Maria, seorang tenaga kesehatan yang telah mengabdi selama bertahun-tahun di pedalaman Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Pada hari Rabu, 14 Mei 2025, sekitar pukul 11.00 WIT, Suster Maria terlihat sedang berinteraksi dengan beberapa warga asli Papua di sebuah pos pelayanan kesehatan desa. Alih-alih menggunakan uang, warga membawa hasil bumi seperti ubi, sayuran hutan, dan buah-buahan lokal untuk ditukar dengan kebutuhan pokok seperti garam, minyak goreng, atau gula yang dibawa oleh suster dari kota.
Momen sederhana namun penuh makna ini direkam oleh salah satu rekan Suster Maria menggunakan ponsel dan kemudian diunggah ke platform media sosial pada hari Kamis, 15 Mei 2025. Dalam waktu singkat, video tersebut menyebar luas, mendapatkan puluhan ribu likes dan dibagikan berulang kali. Komentar warganet membanjiri unggahan tersebut, menyatakan kekaguman dan simpati terhadap dedikasi Suster Maria serta potret kehidupan masyarakat Papua yang masih mempertahankan sistem barter tradisional.
Menurut keterangan Suster Maria, praktik barter ini sudah menjadi hal lumrah di daerah tersebut. Keterbatasan akses dan infrastruktur membuat transaksi uang tunai seringkali sulit dilakukan. Oleh karena itu, sistem barter menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama di daerah yang terpencil dan sulit dijangkau transportasi modern. Suster Maria dan timnya tidak hanya menyediakan layanan kesehatan, tetapi juga kerap menjadi fasilitator bagi warga untuk mendapatkan kebutuhan pokok yang sulit mereka akses.
Kisah haru ini adalah pengingat akan beratnya perjuangan para pahlawan tanpa tanda jasa di garis depan pembangunan, terutama di daerah-daerah terpencil. Dedikasi Suster Maria tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga membangun jembatan persahabatan dan kepercayaan dengan masyarakat lokal. Ini adalah cerminan semangat gotong royong dan kemanusiaan yang sejati, menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli dan berkontribusi bagi sesama.
