Nias Selatan, Sumatera Utara – Kabar duka dan kemarahan menyelimuti dunia pendidikan di Nias Selatan. Kepala Sekolah (Kepsek) salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kecamatan Lolowau, Nias Selatan, berinisial FH (50), telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang siswanya, Yaredi Nduru (16), yang berujung pada kematian korban.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (20/4/2024) sekitar pukul 10.00 WIB di lingkungan sekolah. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan penganiayaan terjadi saat korban dan sejumlah siswa lainnya sedang melaksanakan praktik di bengkel sekolah. Korban diduga melakukan kesalahan saat praktik, yang kemudian memicu kemarahan pelaku hingga melakukan pemukulan.
Kapolres Nias Selatan, AKBP Boney Wahyu Widodo, melalui Kasat Reskrim AKP Freddy Siagian, membenarkan penetapan tersangka tersebut. “Benar, FH sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan saat ini sudah kita lakukan penahanan,” ujarnya pada Senin (22/4/2024). Pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
Motif pasti dari penganiayaan ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian. Namun, kuat dugaan bahwa tindakan kekerasan tersebut dipicu oleh kesalahan sepele yang dilakukan korban saat praktik. Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka serius dan sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Pembantu (Pustu) Hilimaenamihowo, namun nyawanya tidak tertolong.
Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam terkait keamanan dan perlindungan siswa di lingkungan sekolah. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar, justru menjadi lokasi terjadinya tindak kekerasan yang merenggut nyawa seorang siswa.
Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan diharapkan segera mengambil tindakan tegas terkait kasus ini dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan pembinaan di sekolah-sekolah. Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya penegakan disiplin yang humanis dan tanpa kekerasan dalam dunia pendidikan, serta perlunya pengawasan ketat terhadap perilaku tenaga pendidik.
Masyarakat Nias Selatan menuntut keadilan atas meninggalnya Yaredi. Mereka berharap proses hukum berjalan transparan dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya yang keji.
