Setiap tahun, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi bencana rutin. Dampaknya merusak lingkungan, mengancam kesehatan, dan merugikan ekonomi. Namun, yang lebih memprihatinkan, para pelaku, terutama pembakar hutan yang kuat, seringkali lolos dari jerat hukum. Fenomena ini menunjukkan adanya ketidakberdayaan hukum dalam menghadapi kejahatan lingkungan yang masif. Hukum seolah-olah tumpul, bahkan buta, terhadap kejahatan ini.
Ada beberapa alasan mengapa pembakar hutan selalu lolos. Pertama, sulitnya pembuktian. Kejahatan ini seringkali terorganisir, dan para pelaku menggunakan cara-cara yang sulit dilacak. Alat bukti, seperti jejak forensik, sering hilang karena api atau disembunyikan. Hal ini membuat aparat penegak hukum kesulitan untuk mengidentifikasi dan menangkap dalang di balik kebakaran.
Selain itu, intervensi politik dan korupsi juga berperan. Banyak pembakar hutan adalah korporasi besar yang memiliki koneksi politik kuat. Mereka bisa melobi pejabat atau menyuap aparat agar kasusnya dihentikan. Hukum yang seharusnya adil, kini tunduk pada kepentingan bisnis. Ini adalah ketidakadilan yang merusak lingkungan dan merugikan semua orang.
Untuk mengatasi ini, diperlukan reformasi total dalam penegakan hukum lingkungan. Pengawasan ketat harus dilakukan terhadap izin konsesi. Setiap perusahaan yang terbukti terlibat dalam pembakaran harus dicabut izinnya. Pembakar hutan harus dihukum seberat-beratnya, tanpa pandang bulu.
Sanksi pidana yang lebih berat juga harus diterapkan. Denda yang besar dan hukuman penjara yang lama akan memberikan efek jera. Pemiskinan korporasi melalui penyitaan aset juga perlu dipertimbangkan. Dengan demikian, kejahatan lingkungan tidak lagi menguntungkan.
Masyarakat harus memiliki peran aktif dalam mengawal kasus-kasus ini. Laporan publik yang cepat dan akurat dapat membantu aparat penegak hukum. Suara publik yang kuat juga akan memberikan tekanan kepada pemerintah untuk bertindak.
Pendidikan tentang pentingnya menjaga lingkungan harus digalakkan. Masyarakat harus sadar bahwa pembakar hutan adalah musuh bersama. Kita tidak bisa membiarkan kejahatan ini terus berlanjut.
Hukum harus menjadi pelindung, bukan alat untuk melegitimasi perusakan. Mari kita pastikan bahwa pembakar hutan tidak lagi bisa bersembunyi di balik kekuasaan dan uang.
Ini adalah pertempuran untuk masa depan bumi. Kita harus memenangkan pertempuran ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan.
